Jumat, 03 Juli 2015

Pasar Modal International

AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikNeEa9Okhm4kiQmqj7OdcuKLcIsH-a3DugJXNCtXSeURW3Tmfaie5R8nmggW_p2UEYPvBqJlZ2TCEuT0jv2v1_2oYiJYBwKn6UjxcrY5CJ_9PdmMA6HJqlJ0avUidha96gQBk5UfYqdhJ/s1600/Logo+Gundar.jpg




  Nama        :  Diana Wijayanti
  NPM         :  27211799
  Kelas        :  4EB03















Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma

2015



KOMPETISI GLOBAL


Era globalisasi dan informasi ditandai dengan semakin meningkatnya jalur interkoneksi antar negara-negara di dunia. Akselerasi proses globalisasi difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang mentransformasikan masyarakat dunia menyambut era yang familiar dengan sebutan “era informasi”. Dalam era informasi, informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting dan strategis, serta semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat.
Selain era informasi, saat ini globalisasi juga sering disebut sebagai “era persaingan bebas”. Dalam era persaingan bebas atau kompetisi global maka tuntutan yang lebih tinggi dari standar yang ada terhadap kemampuan seseorang atau seseorang yang memiliki daya saing tinggi sangat diperlukan sehingga seseorang dengan kemampuan di atas rata-rata akan mampu bersaing dalam kompetisi tersebut, sedangkan sebaliknya, seseorang dengan kemampuan biasa-biasa saja apalagi kekurangan bekal kemampuan yang memadai, maka dengan sendirinya akan tersingkir dari kompetisi global tersebut.
Kompetisi global juga ada kaitannya dengan perdagangan bebas (pasar global) akan memberikan kesejahteraan antar bangsa yang semakin meningkat. Dunia dengan perdagangan bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu dunia tanpa batas. Pembatas yang kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan kita bersaing baik didalam negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global harus diartikan bahwa tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Dunia hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing yang tinggi, niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar.

Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah (goodwill) yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatannya dari kelebihan premium yang dibayarkan.


INTERNASIONALISASI PASAR MODAL

Faktor yang menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik secara dramatis sejak tahun 1990.
Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Federasi Bursa Efek Dunia (World Federation of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan domestik yang terdaftar dibeberapa tempat meningkat dan di tempat lain justru menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan.
Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestik, wilayah Amerika telah mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13%, melonjak dari 11.931 triliun dolar di tahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar pada tahun 2005. Eropa 17,2%, meningkat dari 6.465 triliun dolar hingga 12.206 triliun dolar, dan Asia Pasifik naik hingga 20%, yaitu naik dari 4.437 triliun dolar hingga 9.310 triliun dolar.

Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (diluar Bursa Efek London (LSE)), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Komite Pengaturan Pasar Modal (The Committee on Capital Market Regulation), yang anggota-anggotanya ditunjuk langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal Reserve Boards of Governors) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat telah menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.

Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non institusional (non-lembaga), hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union).
Persaingan terus-menerus diantara bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun tahun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan para investor baru. Investor eksternal, secara khusus berarti investor luar negeri dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan.

Asia
Banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting, Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Namun demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar dibanyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada dibawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti telah disebutkan beberapa pasar Asia Pasifik (seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relative besar terhadap kapitalisasi pasar.

Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menajdi makin khusus, setipa pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan.
Perubahan yang terjadi di pasar-pasar modal seluruh dunia saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Salah satu contoh, makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerja sama diantara bursa efek dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan dodominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi  lintas benua. Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor internasional.


DAFTAR PUSTAKA


Choi, Frederick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Buku 1, Edisi 6, Jakarta : Salemba Empat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar