AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi
Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”
Nama
: Diana Wijayanti
NPM : 27211799
Kelas : 4EB03
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2015
KOMPETISI GLOBAL
Era globalisasi dan informasi ditandai dengan semakin
meningkatnya jalur interkoneksi antar negara-negara di dunia. Akselerasi proses
globalisasi difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi khususnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi, yang mentransformasikan masyarakat dunia menyambut
era yang familiar dengan sebutan “era informasi”. Dalam era informasi,
informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting dan strategis, serta
semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat.
Selain era informasi, saat ini globalisasi juga sering disebut
sebagai “era persaingan bebas”. Dalam era persaingan bebas atau kompetisi
global maka tuntutan yang lebih tinggi dari standar yang ada terhadap kemampuan
seseorang atau seseorang yang memiliki daya saing tinggi sangat diperlukan
sehingga seseorang dengan kemampuan di atas rata-rata akan mampu bersaing dalam
kompetisi tersebut, sedangkan sebaliknya, seseorang dengan kemampuan
biasa-biasa saja apalagi kekurangan bekal kemampuan yang memadai, maka dengan sendirinya
akan tersingkir dari kompetisi global tersebut.
Kompetisi global juga ada kaitannya dengan perdagangan bebas
(pasar global) akan memberikan kesejahteraan antar bangsa yang semakin
meningkat. Dunia dengan perdagangan bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu
dunia tanpa batas. Pembatas yang kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan
kita bersaing baik didalam negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global
harus diartikan bahwa tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan
pasar luar negeri. Dunia hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah
daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan
tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing
yang tinggi, niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan
mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat
mengancam posisi pasar domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk
dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki
keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar.
Merger
dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan tren global atas konsolidasi industri, berita
mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan
sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi
atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega
konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar
dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena
bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
Dengan demikian, jika perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan
muhibah (goodwill) yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan
B di negara B harus mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka
perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan
perusahaan B ketika sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan
A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan
A tidak mengurangi pendapatannya dari kelebihan premium yang dibayarkan.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi
internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar,
pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah
internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan
bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih
dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran
sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam
periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun
dolar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat utang),
pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak
naik secara dramatis sejak tahun 1990.
Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga
menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada
berbagai bursa efek di seluruh dunia. Federasi Bursa Efek Dunia (World
Federation of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan
domestik yang terdaftar dibeberapa tempat meningkat dan di tempat lain justru
menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume
perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak
secara signifikan.
Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua
Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur
Tengah. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestik, wilayah Amerika telah
mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13%, melonjak dari 11.931
triliun dolar di tahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar pada tahun 2005. Eropa
17,2%, meningkat dari 6.465 triliun dolar hingga 12.206 triliun dolar, dan Asia
Pasifik naik hingga 20%, yaitu naik dari 4.437 triliun dolar hingga 9.310
triliun dolar.
Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa
henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa
efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan
saham domestik, nilai perdagangan saham asing (diluar Bursa Efek London (LSE)),
jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing
yang mencatatkan sahamnya.
Komite Pengaturan Pasar Modal (The Committee on Capital
Market Regulation), yang anggota-anggotanya ditunjuk langsung oleh SEC dan
juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal Reserve
Boards of Governors) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat telah
menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal
dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan
permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
Eropa
Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal
kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan
turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh
kedua tahun 1990-an. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan
besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting
dan menarik investor non institusional (non-lembaga), hingga pasar Eropa telah
tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European
Monetary Union).
Persaingan terus-menerus diantara bursa efek Eropa ikut
berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun tahun 1990, pasar
modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan para
investor baru. Investor eksternal, secara khusus berarti investor luar negeri
dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam
segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan.
Asia
Banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar
ekuitas kedua terpenting, Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai
perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan
dan pembangunan yang fenomenal.
Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan
implementasi standar tersebut lemah. Namun demikian, prospek pertumbuhan masa
depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai
persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia
terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar
utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan
yang lebih besar dibanyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan
bursa efek di Asia berada dibawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan
kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti telah disebutkan
beberapa pasar Asia Pasifik (seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong)
telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relative besar
terhadap kapitalisasi pasar.
Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas
Batas Negara
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam
pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi
bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai
pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah
bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para
perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan
kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menajdi makin khusus, setipa pasar
menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan
dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan
mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan
yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah
pemahaman mengenai bagaimana karteristik perusahaan penerbit saham dan bursa
efek saling berhubungan.
Perubahan yang terjadi di pasar-pasar modal seluruh dunia saat
ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Salah satu contoh, makin
bertambah pentingnya konsolidasi dan kerja sama diantara bursa efek dunia.
Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup singkat,
pasar keuangan dan perdagangan akan dodominasi oleh dua atau tiga bursa efek
dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan
meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor
internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick, D.S dan Gary K. Meek.
2010. International Accounting, Buku 1, Edisi 6, Jakarta : Salemba
Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar