Jumat, 15 Juni 2012

artikel cyberbullying


Cerita ‘Nabila’ : Korban Pelecehan Dunia Maya
By Christie Damayanti
succesfulkidspublishing.com
Salah seorang temanku menceritakan sebuah pengalaman mengerikan sebagai korban ‘cyberbullying’ beberapa waktu lalu. Sebut saja Nabila, teman lamaku, yang pernah menjadi korban ‘cyberbullying’, yang dahulu sampai benar2 terpuruk dan hampir menjadi mayat hidup. Semua kehidupannya di hantui oleh si peleceh tersebut dan membuat Nabila hanya hidup dengan raganya, tidak ada roh dan jiwanya …..
Cerita itu, dikatakan sekitar tahun 2009, ketika Nabila meng-add friend di FB dari seorang pria. Seperti biasa, Nabila meng-except ketika dia melihat mutual friendnya adalah anaknya sendiri. Dia pikir, itu teman anaknya yang memang suka bermain game online lewat FB. Dan Nabila sempat bertanya kepada anaknya tentang pria tersebut, sebut saja James, bahwa James memang ‘temannya’ dari negeri antah-berantah dalam bermain game online.
Ketika beberapa saat James menghubunginya lewat komentar2 di FB, Nabila tidak berkeberatan, sampai mereka berhubungan lewat YM. Ternyata, James adalah salah seorang ahli IT dan dia sangat sugestif untuk ‘memiliki’ Nabila, sampai James ‘membuka’ ( hacker ) password email Nabila dan ‘mengambil’ surat2 pribadinya serta semua alamat email teman, sahabat, keluarga dan mitra2 kerjanya untuk memulai pelecehannya. Bayangkan, ketika Nabila sering berhubungan dengan teman2nya lewat email dan surat2 pribadinya itu menjadikan ‘tameng’ James untuk memiliki Nabila.
Waktu itu, Nabila sangat ketakutan. Dia tidak mau surat2nya dibaca banyak orang. Sehingga, ketika James menghubungi lewat email untuk Nabila mau menjadi ‘pacarnya’, dan Nabila tetap tidak mau, James meminta Nabila mengirim foto2 vulgarnya serta meminta Nabila ber-’cybersex’ dengannya lewat YM. Dan bodohnya lagi, Nabila yang belum mengerti apa yang terjadi dan belum tahu bahwa tindakan itu merupakan ‘cyberbullying’, dia memakai nama Nabila dalam ber-’cybersex’! Dan parahnya, kegiatan2 itu ( foto2 vulgar dan cybersex ) di rekam oleh James dan dijadikan alat untuk memeras dan mengirimkan pesan2 yang dilakukan secara terus menerus ( cyberstalking ) sampai Nabila sangat ketakutan! Begitu juga, James mencoba menyebarkan rahasia Nabila untuk melecehnya ( Outing ), jika Nabila tidak mau ‘bertekuk lutut’ terhadap James!
James sudah melakukan tindakan pelecehan dunia maya atau ‘cyberbullying’ terhadap Nabila. Proses mengumbar rahasia seseorang di dunia maya dengan merusak reputasi nama baik orang tersebut di sebut Denigration ( lihat tulisanku Seputar Pelecehan Remaja di Dunia Maya ). Dan yang jelas, masalah ini sudah masuk ke ranah hukum tentang dunia maya.
Cerita Nabila berlanjut terus hingga hidup Nabila berada di ujung tanduk. Ketika James semakin gencar terus untuk menyudutkan Nabila, semakin terpuruklah Nabila. Hidupnya terus dilanda ketakutan dan James semakin terus melakukan ‘cyberstalking’, sampai pada suatu saat, sebuah kekuatan menjadikan Nabila tidak takut lagi kepada James. Entah dari mana kekuatan tersebut, bahkan Nabila menantang James untuk melakukan apapun yang dia mau lakukan kepada Nabila.
Kata Nabila,
“Terserah saja, apa yang James mau lakukan terhadapku. Walau mungkin aku salah dalam berinteraksi di dunia maya, aku sangat percaya, Tuhan tidak akan meninggalkanku”.
Dan seketika, Nabila pulih dari ketakutan2 ‘maya’ dari dunia maya dan dia mulai bisa menegakkan kepalanya untuk menghadapi dunia. Kata Nabila, toh James tetap tidak mau menunjukkan dirinya di hadapannya. Nabila pernah meminta James untuk datang kerumahnya untuk bersilahturahmi jika dia benar2 ingin menjadi ‘pacarnya’, tetapi James tidak mau. Boro2 datang ke rumah Nabila, bahkan ketika mereka bertukar nomor telepon pun, James tidak mau menjawab panggilan telpon Nabila. James tetap hanya mau anonim. Buat Nabila dan juga buatku, tindakan itu merupakan tindakan pengecut, bahkan super pengecut!
Konsep ‘cyberbullying’ adalah anonim, dan dengan seperti itu memang mereka bisa leluasa untuk terus ‘mengejar’ si korban sampai puas dan tidak ( atau belum ) terendus hukum. Dan ketika si korban sudah terpuruk bahkan bisa sampai matipun, si peleceh akan mencari korban baru lagi dan begitu seterusnya.
Ini pengalaman teman lamaku, sebagai orang dewasa. Bagaimana dengan remaja2 kita yang lebih rentan dengan pelecehan2 seperti ini? Bagaimana dengan anak2 dan remaja2 kita yang justru BISA menjadi si peleceh itu sendiri ( walau hanya dalam taraf sederhana )? Apakah kita mau peduli?
Sebuah pertanyaan dan sebagai orang tua, jawabannya tergantung dari kita masing2 …..
Salamku


Komentar :
Kemajuan tekhnologi yang semakin pesat memang tidak dapat dihindari, mau tidak mau kita memang harus mengikutinya atau elastis terhadap tekhnologi, tapi bukan berarti kita dapat semena mena menggunakan tekhnologi tersebut, kita sebaiknya menggunakan tekhnologi tersebut dengan bijaksana. Misalnya saja penggunaan internet, kita sebagai pengguna seharusnya menggunakan internet dengan bijaksana dan dengan sebaik-baiknya tidak seperti contoh cyber bullying diatas, peristiwa cyber bullying diatas merupakan contoh penggunaan internet yang tidak bijaksana, dan termasuk kedalam kasus internet yang harus ditindak karena dapat merugikan orang-orang yang menjadi korban bully tersebut. untuk mengatasi cyber bullying seperti artikel diatas seharusnya para orang tua membatasi anak-anaknya dalam menggunakan internet, telpon celluler dan media komunikasi lainnya. Memfitnah atau menyebarkan keburukan seseorang didunia maya lebih mudah dari pada didunia nyata, hal ini dikarenakan orang yang menjadi korban bully tidak dapat melawan atau membela diri, si korban hanya bisa berkomentar tanpa bisa membalas. Remaja yang biasanya menjadi korban bully adalah remaja yan dikucilkan disekolahnya karena sesuatu hal, apakah itu karena dia tidak cantik/tampan, tidak cerdas, tidak se kaya teman-temannya dan karena dia terlalu lemah saat diejek teman-temannya. Untuk menghindari cyber bullying sebaiknya orang tua membangun anaknya supaya menjadi anak yang percaya diri dan tidak lemah sehingga anaknya bisa melawan dengan kemampuannya sendiri apabila di ejek oleh teman-temannya. Cyber bullying harus dihentikan sedini mungkin agar tidak banyak bullier bullier lain didunia.