Rabu, 28 Mei 2014

This Causes the Rupiah could not Deportment in border areas

Ini Penyebab Rupiah Tak Laku di Daerah Perbatasan
Suhendra - detikfinance
Rabu, 28/05/2014 11:51 WIB
http://newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=261&campaignid=3&zoneid=152&loc=1&referer=http%3A%2F%2Ffinance.detik.com%2Fread%2F2014%2F05%2F28%2F115141%2F2593813%2F5%2Fini-penyebab-rupiah-tak-laku-di-daerah-perbatasan&cb=74afabe0b9
Jakarta -Penggunaan mata uang rupiah terabaikan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah perbatasan saat melakukan transaksi perdagangan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mata uang asing justru dipakai di wilayah Indonesia yang berbatasan dengan negara lain.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan rupiah tak bergigi.

Pertama, dominasi barang impor yang dijual pedagang negara tetangga, seperti di daerah perbatasan Entikong, Kalimantan. Barang-barang kebutuhan pokok di perbatasan Kalimantan seperti gula, terigu, dan makanan kemasan lainnya banyak dipasok dari Malaysia. Bahkan beberapa pedagang Malaysia pun menjual barang dagangannya di wilayah Indonesia.

"Yang terjadi adalah kalau yang dijual adalah barang Malaysia tentu pakai uang Malaysia, ringgit. Ini masalah dagang saja," katanya kepada detikFinance, Rabu (28/5/2014)

Ia menuturkan produk impor lebih mendominasi peredaran barang di perbatasan Kalimantan. Penyebabnya karena kemampuan industri di Pulau Jawa untuk mensuplai ke perbatasan sangat minim, karena keterbatasan infrastruktur.

Kedua, soal kepraktisan dan netralitas dalam bertransaksi. Dalam beberapa kasus di wilayah perbatasan menggunakan mata uang asing lebih praktis daripada menggunakan rupiah. Misalnya di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste, meski Indonesia surplus pasokan barang namun mata uang dolar AS lebih laku daripada rupiah.

"Jadi ini lebih kepraktisan saja, bukan soal kepercayaan," katanya.

Ia mengatakan ketersedian pasokan barang asal Indonesia di wilayah perbatasan berbeda-beda. Misalnya di perbatasan Malaysia di Kalimantan dan Sumatera, produk-produk Indonesia relatif defisit di wilayah itu. Sedangkan di wilayah perbatasan NTT dan Papua Nugini, produk Indonesia relatif surplus.

Ketiga, faktor nilai rupiah. Natsir mengakui pamor rupiah di negara lain termasuk di negara tetangga relatif tak kuat. Penyebabnya selain nilainya rendah daripada mata uang lainnya, juga karena nominalnya sangat besar sehingga tak praktis.

"Rupiah itu hanya dikenal di Singapura, kalau kita masuk ke China, mana kenal rupiah," katanya.
(hen/hds) 

Link source : http://finance.detik.com/read/2014/05/28/115141/2593813/5/ini-penyebab-rupiah-tak-laku-di-daerah-perbatasan





This Causes the Rupiah could not Deportment in border areas
Suhendra - detikfinance
Wednesday, 28/05/2014 11:51 WIB


Jakarta- Rupiah currency usage neglected by Indonesian people who  living in the border region while conducting trade transactions. There are several factors that cause foreign currency thus worn in Indonesia region which borders with other countries.

Vice chairman of kadin of empowerment regional Natsir Mansyur said there was some factor causing Rupiah not gloriuos.

First, the dominance of imported goods being sold neighboring countries, traders in the border region Entikong, Borneo. Staple goods at the border of Kalimantan, such as sugar, wheat flour, food packaging and many other supplied from Malaysia. Even some traders from Malaysia also sell their goods in the territory of Indonesia.

“What happens is if the goods which is sell is from Malaysia of course they use Ringgit Malaysia. It’s just a matter of Commerce”, he told to detikFinance, wedensday (28/5/2014).

He further said the product imports more dominated the circulation of goods on the border of borneo.The cause for industry capabilities in java for supplying to the border is very low, due to limited infrastructure.

Second, about practicability and neutrality in transact.In some cases in the border area use foreign currency more practical rather than using rupiah.For example, in the border East Nusa Tenggara (NTT) with east timor, although Indonesia surplus supply of goods but currency US dollar more deportment than Rupiah.

“so this is more practicability course, not about trust”, he said.

He said the availability of supply of goods from Indonesia in the border region are different. For example, on the border of Malaysia in Borneo and Sumatra, Indonesia’s products are relative deficit . While in the border region in NTT and Papua New Guinea, Indonesia’s products relatively surplus.

Third, a factor of rupiah value. Natsir admitting stature the rupiah in other countries including in neighbouring relatively not strong. The cause other than its value lower than other currencies, also because it about the nominal is so large and its not practically.

“Rupiah is known only in singapore, if we go in to china, no body know Rupiah”, he said.

(hen/hds)