Cerita ‘Nabila’ : Korban Pelecehan Dunia Maya
By
Christie Damayanti
succesfulkidspublishing.com
Salah
seorang temanku menceritakan sebuah pengalaman mengerikan sebagai korban
‘cyberbullying’ beberapa waktu lalu. Sebut saja Nabila, teman lamaku, yang
pernah menjadi korban ‘cyberbullying’, yang dahulu sampai benar2 terpuruk dan
hampir menjadi mayat hidup. Semua kehidupannya di hantui oleh si peleceh
tersebut dan membuat Nabila hanya hidup dengan raganya, tidak ada roh dan
jiwanya …..
Cerita
itu, dikatakan sekitar tahun 2009, ketika Nabila meng-add friend di FB dari
seorang pria. Seperti biasa, Nabila meng-except ketika dia melihat mutual
friendnya adalah anaknya sendiri. Dia pikir, itu teman anaknya yang memang suka
bermain game online lewat FB. Dan Nabila sempat bertanya kepada anaknya tentang
pria tersebut, sebut saja James, bahwa James memang ‘temannya’ dari negeri
antah-berantah dalam bermain game online.
Ketika
beberapa saat James menghubunginya lewat komentar2 di FB, Nabila tidak
berkeberatan, sampai mereka berhubungan lewat YM. Ternyata, James adalah salah
seorang ahli IT dan dia sangat sugestif untuk ‘memiliki’ Nabila, sampai James
‘membuka’ ( hacker ) password email Nabila dan ‘mengambil’ surat2 pribadinya
serta semua alamat email teman, sahabat, keluarga dan mitra2 kerjanya untuk
memulai pelecehannya. Bayangkan, ketika Nabila sering berhubungan dengan
teman2nya lewat email dan surat2 pribadinya itu menjadikan ‘tameng’ James untuk
memiliki Nabila.
Waktu
itu, Nabila sangat ketakutan. Dia tidak mau surat2nya dibaca banyak orang.
Sehingga, ketika James menghubungi lewat email untuk Nabila mau menjadi
‘pacarnya’, dan Nabila tetap tidak mau, James meminta Nabila mengirim foto2
vulgarnya serta meminta Nabila ber-’cybersex’ dengannya lewat YM. Dan bodohnya
lagi, Nabila yang belum mengerti apa yang terjadi dan belum tahu bahwa tindakan
itu merupakan ‘cyberbullying’, dia memakai nama Nabila dalam ber-’cybersex’!
Dan parahnya, kegiatan2 itu ( foto2 vulgar dan cybersex ) di rekam oleh James
dan dijadikan alat untuk memeras dan mengirimkan pesan2 yang dilakukan secara
terus menerus ( cyberstalking ) sampai Nabila sangat ketakutan! Begitu juga,
James mencoba menyebarkan rahasia Nabila untuk melecehnya ( Outing ), jika
Nabila tidak mau ‘bertekuk lutut’ terhadap James!
James
sudah melakukan tindakan pelecehan dunia maya atau ‘cyberbullying’ terhadap
Nabila. Proses mengumbar rahasia seseorang di dunia maya dengan merusak
reputasi nama baik orang tersebut di sebut Denigration ( lihat tulisanku Seputar Pelecehan Remaja di Dunia Maya ). Dan yang jelas,
masalah ini sudah masuk ke ranah hukum tentang dunia maya.
Cerita
Nabila berlanjut terus hingga hidup Nabila berada di ujung tanduk. Ketika James
semakin gencar terus untuk menyudutkan Nabila, semakin terpuruklah Nabila.
Hidupnya terus dilanda ketakutan dan James semakin terus melakukan
‘cyberstalking’, sampai pada suatu saat, sebuah kekuatan menjadikan Nabila
tidak takut lagi kepada James. Entah dari mana kekuatan tersebut, bahkan Nabila
menantang James untuk melakukan apapun yang dia mau lakukan kepada Nabila.
Kata Nabila,
“Terserah
saja, apa yang James mau lakukan terhadapku. Walau mungkin aku salah dalam
berinteraksi di dunia maya, aku sangat percaya, Tuhan tidak akan
meninggalkanku”.
Dan
seketika, Nabila pulih dari ketakutan2 ‘maya’ dari dunia maya dan dia mulai
bisa menegakkan kepalanya untuk menghadapi dunia. Kata Nabila, toh James tetap
tidak mau menunjukkan dirinya di hadapannya. Nabila pernah meminta James untuk
datang kerumahnya untuk bersilahturahmi jika dia benar2 ingin menjadi
‘pacarnya’, tetapi James tidak mau. Boro2 datang ke rumah Nabila, bahkan ketika
mereka bertukar nomor telepon pun, James tidak mau menjawab panggilan telpon
Nabila. James tetap hanya mau anonim. Buat Nabila dan juga buatku, tindakan itu
merupakan tindakan pengecut, bahkan super pengecut!
Konsep
‘cyberbullying’ adalah anonim, dan dengan seperti itu memang mereka bisa
leluasa untuk terus ‘mengejar’ si korban sampai puas dan tidak ( atau belum )
terendus hukum. Dan ketika si korban sudah terpuruk bahkan bisa sampai matipun,
si peleceh akan mencari korban baru lagi dan begitu seterusnya.
Ini
pengalaman teman lamaku, sebagai orang dewasa. Bagaimana dengan remaja2 kita
yang lebih rentan dengan pelecehan2 seperti ini? Bagaimana dengan anak2 dan
remaja2 kita yang justru BISA menjadi si peleceh itu sendiri ( walau
hanya dalam taraf sederhana )? Apakah kita mau peduli?
Sebuah
pertanyaan dan sebagai orang tua, jawabannya tergantung dari kita masing2 …..
Salamku
Sources
: http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/06/07/cerita-nabila-korban-pelecehan-dunia-maya/
Komentar :
Kemajuan tekhnologi
yang semakin pesat memang tidak dapat dihindari, mau tidak mau kita memang
harus mengikutinya atau elastis terhadap tekhnologi, tapi bukan berarti kita
dapat semena mena menggunakan tekhnologi tersebut, kita sebaiknya menggunakan
tekhnologi tersebut dengan bijaksana. Misalnya saja penggunaan internet, kita
sebagai pengguna seharusnya menggunakan internet dengan bijaksana dan dengan
sebaik-baiknya tidak seperti contoh cyber bullying diatas, peristiwa cyber
bullying diatas merupakan contoh penggunaan internet yang tidak bijaksana, dan
termasuk kedalam kasus internet yang harus ditindak karena dapat merugikan
orang-orang yang menjadi korban bully tersebut. untuk mengatasi cyber bullying
seperti artikel diatas seharusnya para orang tua membatasi anak-anaknya dalam
menggunakan internet, telpon celluler dan media komunikasi lainnya. Memfitnah atau
menyebarkan keburukan seseorang didunia maya lebih mudah dari pada didunia
nyata, hal ini dikarenakan orang yang menjadi korban bully tidak dapat melawan
atau membela diri, si korban hanya bisa berkomentar tanpa bisa membalas. Remaja
yang biasanya menjadi korban bully adalah remaja yan dikucilkan disekolahnya
karena sesuatu hal, apakah itu karena dia tidak cantik/tampan, tidak cerdas,
tidak se kaya teman-temannya dan karena dia terlalu lemah saat diejek
teman-temannya. Untuk menghindari cyber bullying sebaiknya orang tua membangun
anaknya supaya menjadi anak yang percaya diri dan tidak lemah sehingga anaknya
bisa melawan dengan kemampuannya sendiri apabila di ejek oleh teman-temannya. Cyber
bullying harus dihentikan sedini mungkin agar tidak banyak bullier bullier lain
didunia.